Hati Hati dalam Penggunaan Kapur Barus! Kamu harus tau Bahayanya berikut ini dan Tips Aman Menggunakannya

Hati Hati dalam Penggunaan Kapur Barus! Kamu harus tau Bahayanya berikut ini dan Tips Aman Menggunakannya

Baca Juga

Suasana yang nyaman, lingkungan yang bersih dan rapih, serta bebas dari kotoran, bau tidak sedap dan kuman, tentunya adalah suatu gambaran yang ideal mengenai lingkungan tempat tinggal, terutama rumah kita masing-masing. Untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih telah diciptakan berbagai jenis produk kesehatan rumah tangga yang dapat membantu kita dalam menciptakan suasana bersih dan nyaman, higienis dan sehat tersebut. Salah satu dari berbagai jenis produk kesehatan rumah tangga itu adalah kapur barus.

Tentunya kita sudah sangat kenal dengan istilah "kapur barus", benda ini sangat luas digunakan di rumah tangga sebagai anti ngengat, nama lainnya adalah naftalen, kamper, dan beberapa istilah lainnya. Kapur barus dapat dengan mudah kita temukan diberbagai sudut ruangan yang lembab, di kamar mandi, di gudang penyimpanan barang, di lemari pakaian dan bahkan di rak buku. Di pasaran terdapat racun ngengat dalam berrbagai bentuk dan ukuran, baik dalam bentuk butiran hingga seukuran bola pingpong, dan tersedia dalam berbagai warna atau berwana putih bersih. sehingga seringkali dianggap sebagai permen oleh sebagian anak-anak tanpa mengetahui bahwa benda tersebut adalah racun, oleh karena itu hendaklah berhati-hati ketika menggunakannya. Letakkanlah di tempat yang terlindung dan tidak mudah dilihat atau dijangkau oleh anak-anak. Kapur barus mengandung bahan aktif Naphthalene atau Paradichlorobenzene. Bahan kimia ini juga terdapat dalam pewangi kamar mandi (toilet bowl deodorizer). Kedua bahan kimia tersebut mengeluarkan bau yang kuat dan sulit untuk menghilangkannya.

Mekanisme Toksisitas

Satu butir kapur barus umumnya mengandung 250-500 mg naphthalene. Dan jumlah tersebut bagi seseorang yang mengidap kelainan/penyakit kekurangan enzim glukos-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD deficiency), naphthalene dapat menyebabkan hemolisis (pecahnya sel darah merah). Tertelan 1-2 gram naphthalene dapat menyebabkan letargi (tubuh menjadi lemah) dan kejang-kejang.

Paradichlorobenzene memiliki toksisitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan naphthalene. Bila tertelan paradichlorobenzene hingga 20 gram, pada orang dewasa, masih dapat ditoleransi oleh tubuh. Di beberapa negara maju penggunaan Naphthalene telah lama ditinggalkan dan diganti dengan Paradichlorobenzene. Keracunan dari kedua racun ini dapat diketahui dari kesan bau bahan (anti ngengat) tersebut pada mulut dan muntahan korban.

Bila keracunan terjadi akibat penelanan bahan ini, maka dapat terjadi iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare. Bila terkena paparan melalui mata dapat terjadi radang, iritasi dan kemerahan pada mata. Selain itu kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.

Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.


Pertolongan Pertama Yang Dapat Dilakukan Jika Terjadi Keracunan

1. Bila terhirup:

• Segera pindahkan korban dari ruang yang terkontaminasi ke tempat yang terbuka (udara segar), ingatlah bahwa penolong harus yakin bahwa saat memberikan pertolongan dirinya pun telah menggunakan alat pelindung diri seperti masker sehingga tidak terkena dampak buruk dari bahan tersebut.
• Periksa kondisi korban, bila ada penurunan kesadaran atau ada sesak nafas segera dapatkan pertolongan medis.

2. Bila tertelan:

  • • Jangan lakukan rangsang muntah, karena dikhawatirkan dapat mencetuskan kejang dan letargi.
  • • Jangan memberikan makanan atau minuman yang berlemak kepada korban, seperti susu, karena naphthalene bersifat larut dalam lemak sehingga dapat meningkatkan laju absorpsi dari naphthalene ke dalam tubuh.
  • • Berikan arang aktif (norit) karena dapat menghambat penyerapan racun ke dalam tubuh. Dosis untuk anak-anak: 1 g/kg BB dalam air dengan perbandingan 1:3 atau 30-50 gram dalam 100 mL air. Dosis dewasa: 50-100 gram arang aktif dilarutkan alam 200 mL air.
  • • Segera bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Perlu dipertimbangkan untuk melakukan bilas lambung bila tertelan naphthalene dalam jumlah besar.

3. Bila terkena mata:

  • • Segera lakukan pencucian/irigasi mata yang terpapar menggunakan air bersih yang mengalir selama minimal 30 menit. Atau bila tersedia, gunakan larutan garam fisiologis (NaCl 0.9%) untuk mengirigasi mata yang terpapar. Cucilah mata yang terpapar hingga bersih. 
  • Ingat: saat melakukan irigasi, sisi mata yang sehat diposisikan lebih tinggi daripada mata yang terpapar, sehingga sisi mata yang sehat tidak terkontaminasi racun.
  • • Jangan menggosok mata yang terpapar racun.
  • • Bila mata masih terasa sakit dan radang tetap berlanjut, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

4. Bila terkena kulit:

  • • Segera lepaskan pakaian atau perhiasan yang digunakan oleh korban.
  • • Bilas/cucilah bagian kulit yang terpapar, menggunakan sabun lembut dan air bersih yang mengalir selama 15-20 menit, hingga bersih.
  • • Bila kulit masih terasa sakit dan perih, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Tips Menggunakan Kapur Barus Yang Aman

• Gunakan kapur barus hanya pada tempat-tempat yang tinggi, lemari penyimpanan yang memiliki tutup khusus dan letakkan kapur barus dalam wadah khusus, sehingga tidak mudah tumpah dan tercecer
• Pilihlah kapur barus dengan bahan dasar paradichhlorobenzene dan yang tidak berwarna, sebisa mungkin pilihlah kapur barus dengan ukuran yang besar dan bukan dengan ukuran butiran kecil
• Simpan kapur barus dalam wadah tertutup dan jauhkan dari jangkauan anakanak
• Jangan menggunakan kapur barus pada lemari penyimpanan pakaian bayi, karena sel darah merah bayi masih sangat rapuh dan mudah pecah (hemolisis), ingatlah bahwa penggunaan kapur barus dapat memicu pecahnya sel darah merah, terutama pada individu yang mengalami defisiensi enzym G- 6PD.
• Segera buang dan ganti kapur barus yang telah lama digunakan atau telah berukuran kecil, sehingga kita memperkecil kemungkinan terjadinya keracunan pada anak (karena anak kecil cenderung senang mencari tahu dan memasukkan benda-benda berukuran kecil ke dalam mulut atau rongga hidungnya)

Semoga Bermanfaat.

Related Posts

loading...
Hati Hati dalam Penggunaan Kapur Barus! Kamu harus tau Bahayanya berikut ini dan Tips Aman Menggunakannya
4/ 5
Oleh